Sunday, March 2, 2014

Menikmati 3 Gadis Montok

Jauh dari orang tua membuat pergaulanku menjadi lebih bebas dan tidak terkontrol. Apalagi aku diberi fasilitas yang berlebih oleh mereka. Namaku Very dan kini sudah berusia 31 tahun. Aku memiliki pengalaman seks yang sampai saat ini belum bisa terlupakan. Dan kisah ini ku alami saat aku berumur 22 tahun.
Waktu itu aku sedang sering jalan bareng dengan Ida. Orangnya putih cantik, tubuhnya tinggi langsing dengan potongan rambut pendek seperti cowok. Payudaranya tidak besar tetapi pinggul dan pantatnya menungging ke belakang sehingga bila Ida memakai celana jeans ketat akan terlihat sangat seksi Ida usianya saat itu sekitar 19 tahun dan baru saja lulus SMA. Aku sudah beberapa kali em-el dengannya, tetapi pengalaman yang terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku terlibat pesta orgy dengannya.
Ceritanya pada suatu hari aku pergi dengan Ida dan adiknya, Santi, ke rumah salah seorang saudaranya. Santi secara fisik berbeda dengan Ida, Santi lebih pendek tetapi tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke rumah Wulan. Di sana ternyata sudah ada Tomy, pacar Wulan. Keadaan rumah wulan sangat sepi karena keluarganya sedang menghadiri undangan di luar kota.
Kami berlima kemudian terlibat obrolan seru sambil diselingi minum minuman keras Jack Daniel yang sudah dicampur dengan buah vita. Aku juga mengeluarkan 3 linting ganja yang kami hisap bersama bergantian. Tidak berapa lama kami mulai mabuk. Wulan dan Tomy permisi ke loteng atas karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Ida dan Santi melanjutkan perbincangan.
Saat asik menikmati minuman keras samar-samar kami mendengar suara erangan dari kamar atas. Kami bertiga saling berpandangan. Ida tersenyum geli dan kemudian mengajak aku dan Santi untuk mengintip ke atas. Santi menolak untuk ikut ke atas, akhirnya aku dan Ida dengan berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang sedang Wulan dan Tomy lakukan.
Di ruang tengah atas ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi Wulan dan Tomy tidak tampak di sana. Aku dan Ida kemudian mendekati satu-satunya kamar yang ada di lantai atas. Semakin dekat semakin terdengar suara-suara yang “mencurigakan”. Dengan perlahan Ida menyingkap tirai hordeng kamar atas, maka tampaklah pemandangan yang luar biasa bagiku. Tomy dan Wulan dalam keadaan bugil tampak sedang bersetubuh. Tomy tampak sedang menindih tubuh Wulan. Posisi mereka membelakangi jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas penis Tomy yang keluar masuk lubang memek Wulan. Baru kali ini aku melihat orang lain bersetubuh di depanku sehingga aku mengalami sensasi yang luar biasa.
Tiba-tiba Ida menarik tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia juga terangsang melihat pemandangan di kamar itu. Dengan bernafsu Ida melumat bibirku sementara tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau ketinggalan, kuremas-remas kedua buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga penisku yang sudah menegang menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Ida langsung mengulum batang penisku, sementara tangannya menyusup ke dalam bajuku dan mengusap-usap puting susuku. Birahiku benar-benar terbakar. Tanganku memegangi kepala Ida dan mendorongnya maju mundur sementara lidah Ida terasa mengelus-elus kepala penisku.
Tak berapa lama Ida berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah memeknya yang menggelembung ditumbuhi oleh bulu-bulu halus . Ida kemudian naik ke atas sofa dan menungging di hadapanku, tampaknya ia sudah tidak tahan dan ingin aku segera menyetubuhinya. Aku tidak mau terburu-buru. Ku singkapkan buah pantatnya maka tampaklah belahan memeknya yang merah menganga di depanku. Aku kemudian menjilati memeknya. Ku hisap bibir memek dan itilnya. Sesekali kujilati lubang pantatnya dan ku gigit kedua buah pantatnya.
Tak lama kemudian aku berdiri di belakangnya. Perlahan-lahan ku masukan batang penisku ke lubang memeknya. Memeknya yang basah membuat penisku dengan mudah masuk ke dalamnya. Ida mengerang, wajahnya di tutupkan ke bantal sofa. Aku mulai menggenjot pantatku maju mundur, suara pahaku yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin bernafsu. Tak berapa lama Ida mengangkat kepalanya , pantatnya didorong ke belakang sehingga batang penisku hampir masuk semua ke lubang memeknya. “Ah, Ver, aku mau keluar nih, ah..”, erangnya. Aku semakin cepat menggenjot pantatku. Aku pun sudah tak tahan lagi karena bibir memek Ida erat sekali mencengkram batang penisku. Tiba-tiba Ida menjerit kecil, ia mengalami orgasme, aku semakin kuat mengocok penisku di lubang memeknya. Tak berapa lama akupun mengalami ejakulasi. Ku tekan penisku dalam-dalam ke lubang memeknya. Spermaku muncrat di dalam memeknya.
Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan penisku. Ida tampak duduk di sofa membersihkan lubang memeknya dari spermaku dengan tisu. Agak lama aku di kamar mandi karena dengkulku masih lemas karena persetubuhan tadi. Selesai membersihkan penisku, aku kembali ke ruang TV. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang luar biasa. Ida tampak duduk di sofa, Wulan berjongkok di selangkangan Ida melakukan oral sex. Tomy berdiri di atas sofa sementara Ida tampak mengulum batang penisnya.
Birahiku naik kembali, aku hampiri mereka dan kembali kubuka celana jeansku. Ku elus-elus pantat Wulan yang besar. Ku masukan jari tengahku ke lubang memek Wulan. Memek Wulan masih basah, mungkin karena sperma Tomy belum kering di lubang memeknya. Aku mengocok-ngocok jariku dengan cepat di lubang memek Wulan. Aku tidak tahan, segera saja ku masukan penisku ke lubang memek Wulan dan ku genjot pantatku maju mundur. Wulan semakin rakus menjilati memek Ida sementara Ida asik mengulum penis Tomy sambil tangannya meremas-remas buah zakar Tomy. Tangan Tomy tampak menggerayangi ke dua payudara Ida.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Santi menyusul kami ke atas. Melihat pemandangan yang ada di depan matanya Santi tampak tertegun. Tapi kemudian perlahan Santi menghampiri kami. Santi berdiri di sampingku. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kutarik tubuhnya dan kulumat bibirnya sementara penisku terus keluar masuk lubang memek Wulan. Aku singkapkan baju dan BH Santi ke atas, maka menyembulah kedua susu Santi yang putih bulat. Dengan rakus ku hisap kedua susu Santi bergantian kiri kanan. Puting susunya terasa mengeras di dalam mulutku.
Tomy kemudian menghampiri Santi dari belakang. Tangannya membuka resleting celana Santi dan memelorotkannya ke bawah. Di tariknya Santi ke atas Sofa di samping Ida. Santi menungging di atas sofa, mulutnya menghisap payudara Ida, sementara ku lihat Tomy memasukan penisnya ke lubang Memek Santi. Pemandangan yang luar biasa indah, Santi sang adik menjilati payudara Ida, kakaknya, sementara Tomy asik mengerjai lubang memek Santi dari belakang.
Karena aku dan Tomy sudah ejakulasi sebelumnya, kami mampu bertahan cukup lama. Selang 15 Menit Wulan mengerang, dia mengalami orgasme. cairan memeknya membasahi batang penisku. Wulan kemudian tersungkur ke lantai karena kelelahan. Tomy kemudian mencabut penisnya dari lubang memek Santi. Tomy berjongkok di selangkangan Ida. Perlahan dimasukannya batang penisnya ke lubang memek Ida. Aku tidak tinggal diam. Ku hampiri Santi dan kusetubuhi dia dari belakang. Tanganku mencengkram buah pantat Santi sementara penisku mengocok-ngocok lubang memeknya. Lubang memek Santi masih sempit. Mungkin karena pengalaman sex-nya belum sebanyak kakak dan saudaranya.
Berselang 30 menit, Tomy mengerang, tampaknya dia sudah mau “sampai”. Tomy mencabut penisnya dari lubang memek Ida, disemprotkannya cairan spermanya ke dada Ida. Sperma Tomy tampak membasahi payudara Ida. Tomy kemudian menyorongkan penisnya ke mulut Santi. Santi kemudian menjilati dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala penisnya. Santi juga sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang penis Tomy sementara pantatnya terasa mengejang tanda Santi sudah orgasme. Tomy ambruk kelelahan ke lantai menyusul Wulan. Akupun sudah mau sampai. Ku tekan kuat-kuat batang penisku ke lubang memek Santi. Aku mengerang nikmat ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang memek Santi. Akhirnya kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru bangun ketika hari menjelang malam dan kami pun harus pulang karena keluarga Wulan akan segera sampai ke rumah.

Itulah pengalamanku yang tak akan aku lupakan. Pengalaman Orgy yang pertama dan terakhir bagiku. Ida dan Santi saat ini sudah menikah dan memiliki anak. Wulan menikah dengan Tomy tapi tak lama kemudian mereka bercerai. Aku tidak pernah berjumpa lagi dengan mereka. Hanya kenangan tentang mereka saja yang akan menemani hari-hariku ke depan.

Aku di Perkosa Anakku

Namaku Ibu Ida (Nama Samaran), sekarang (Th 2008) usiaku 51 tahun, PNS di kota Bandung, Anakku yang pertama, laki-laki lahir tahun 1979 ….namanya Hendi.
Anakku yang kedua, perempuan lahir tahun 1981…namanya Wina.
Anakku yang ketiga, perempuan lahir tahun 1984…namanya Dewi.
Pada tahun 1990 aku dan suamiku bercerai, ketiga anak-anakku ikut bersamaku.. kehidupan kami pada sa’at itu tidak ada masalah terutama dari segi ekonomi, karena selain aku bekerja sebagai PNS, orang tuaku meninggalkan warisan cukup besar, sampai aku bisa mempunyai rumah sendiri, bisa beli mobil, perabotan rumah tangga yang lux, dan sisanya aku depositokan.

Sampai akhirnya anakku yang kedua…Wina, pada tahun 2002 menikah, selang beberapa bulan anakku yang pertama..Hendi diterima bekerja di ******** yang cukup ternama di kota Bandung…., setelah beberapa bulan dia menganggur setamat kuliahnya, DIII jurusan ******
Pada tahun 2004, anakku yang bungsu..Dewi menikah, …sejak sa’at itu aku tinggal hanya berdua dengan anakku yang pertama…Hendi, Aku sering menggonjak Hendi “Hen..lihat adikmu semua sudah menikah…..kapan kamu nikah ???”….Hendi selalu cuek saja, malahan kelihatannya dia seperti belum pernah punya pacar…dia anaknya agak pendiam dan tertutup.
Akhirnya terjadilah suatu kejadian yang tak akan pernah aku lupakan dan tak terbesit sedikitpun dalam pikiranku, hal itu akan terjadi menimpaku…… Kejadian itu sekitar awal tahun 2005…..
Suatu malam,…malam minggu, aku seperti biasanya sekitar jam 9 malam pergi beranjak menuju pembaringan untuk tidur…… setelah aku tertidur…… tiba-tiba aku terbangun, karena merasa ada yang menindih di punggungku, waktu itu posisi tidurku tengkurap….aku segera menoleh ke arah wajah yang dekat dengan pipiku, nafasnya yang ngos-ngosan terasa di pipiku…. Astaga…ternyata dia anakku..Hendi, tetapi sa’at itu aku masih belum pulih betul dari rasa kantuk, selang beberapa detik aku baru benar-benar sadar dan hilang sudah rasa kantukku….Aku Kaget, …Aku hanya memakai CD dan BH saja.
Hendi sedang menggenjot-genjot… pantatnya naik-turun perlahan-lahan dan keadaannya telanjang bulat, terasa sekali di belahan pantatku penisnya yang hangat sedang menggesek-gesek……lantas dengan refleks aku segera membalikkan badan dan memakinya……sumpah serapah keluar dari mulutku…..dia diam saja dan tidak perduli…malahan dia semakin beringas.. tenaganya seperti ada yang membantunya…kuat sekali…..Akhirnya aku sampai menangis diiringi omelan-omelan kasar .. tetapi dia…”Hendi” Anakku tidak perduli dan sepertinya tidak mempunyai rasa iba.
Akhirnya Aku berhasil dia telanjangi dan posisiku sa’at itu terlentang sambil ditindih dia…..anehnya dia tidak segera memasukkan penisnya ke lubang vaginaku,…penisnya terhimpit oleh bagian bawah perutnya dan bagian bawah perutku atau bukit vaginaku, sambil dia menggenjot-genjotkan pantatnya perlahan-lahan naik turun serta payudaraku disosor mulutnya dan diremas-remas oleh kedua tangannya…..lama kelamaan aku berhenti dari tangisanku….dan ..mau tidak mau / suka tidak suka…aku mulai terangsang juga dan merasa enak (wanita manapun mungkin akan merasakan hal yang sama denganku, apalagi aku sudah lama tidak merasakan bersetubuh) .
Setelah aku terdiam…dan nafasku mulai ngos-ngosan serta dadaku naik turun agak cepat, “Hendi”.. anakku seperti sudah faham.. lalu dia memasukkan jari tengahnya ke lobang vaginaku…sambil dikocok-kocok keluar masuk..dinding dalam vaginaku sudah licin karena cairan vaginaku sudah keluar akibat rangsangan yang dilakukan oleh Hendi….., setelah beberapa menit kemudian.. Hendi mulai menghentikan kocokan jari tengahnya… dan dia mulai memasukkan penisnya… sa’at itu aku menutup mata rapat-rapat dan merasakan masuknya penis Hendi… perlahan tapi pasti, akhirnya seluruh batang penis Hendi tertelan vaginaku….aku kaget juga, penis Hendi besar dan panjang, terasa sekali mengganjal hangat di dalam rahimku….apalagi dia mulai menggerakan penisnya keluar masuk perlahan-lahan seperti dihayati dan genjotannya terasa lembut,…. sambil dia memeluk erat tubuhku… nafasnya terasa hangat dan ngos-ngosan di leherku
Entah berapa lama Hendi menyetubuhiku…. yang kurasakan sa’at itu benar-benar dibuai oleh kenikmatan dan dalam pikiranku, aku bayangkan saja ….aku sedang digenjot oleh pemain sinetron idolaku…. tiba-tiba aku tak tahan lagi, sepertinya seluruh tubuhku akan meletus… terutama bagian-bagian vital tubuhku….payudaraku rasanya ingin didekap terus oleh hangatnya dada yang memelukku….vagina bagian dalamku rasanya akan mengeluarkan sesuatu… dan tanpa sadar aku pun langsung menjerit tetapi jeritanku agak aku tahan karena takut terdengar oleh tetangga.
Hampir bersamaan dengan puncak kenikmatan yang aku rasakan…aku dibuat kaget karena di dalam rahimku…penis Hendi yang mengganjal dan terasa agak panas, mengeluarkan cairan yang rasanya juga agak panas… (nikmatnya tidak bisa dibayangkan)… semprotan air mani Hendi terasa menembak di dalam rahimku dan keluarnya banyak sekali… (rasanya seperti di stroom)… lantas dia menekan kuat-kuat pantatnya dan dengan refleks pula aku ikut membantunya dengan memegang pantatnya sambil kucengkram kuat dan ditekan kearahku… akupun menjerit untuk kedua kalinya bersamaan dengan erangan Hendi…..
Malam itu aku digenjot “Hendi”,…anakku.. sampai 3 kali…. dan pagi harinya badanku serasa lemas..tetapi perasaanku terasa sangat bahagia, sepertinya seluruh beban/problemku serasa sirna…..
Selama dua hari setelah kejadian itu, kami tidak saling tegur sapa… dan pada malam harinya, Hendi kembali masuk ke kamarku… Aku diam saja (seperti gedebong pisang).. tubuhku digumuli Hendi… payudaraku diremas-remas dan dijilatinya…. vaginaku dijilati.. dan malam itu aku disetubuhinya 2 kali,.. keesokan harinya aku mulai membuka komunikasi dengan Hendi.. diawali dengan pembicaraan bahwa “kejadian ini jangan sampai bocor ke orang lain.. cukup menjadi rahasia kita berdua”…….., selanjutnya keadaan seperti semula tetapi Hendi berubah menjadi manja dan dia tidak pendiam lagi, malahan sangat terbuka…. Akupun semakin sayang kepadanya.
Seminggu 2 kali kami bersetubuh,… layaknya seperti suami istri, akupun tidak seperti gedebong pisang lagi,…kami sering nonton DVD XXX dan mempraktekkan gaya-gaya yang ada di film itu..
2 Tahun lamanya kami berhubungan intim (INCEST)… Lantas kami sepakat untuk tidak melakukannya lagi, 3 bulan setelah itu Hendi menikah, tetapi dia tidak mau pisah denganku… padahal dia sudah punya cukup tabungan untuk membeli rumah dan kekurangannya sedikit aku sanggup menanggungnya.
Hendi dan istrinya tinggal bersama di rumahku…… Kami hidup bahagia, apalagi setelah kehadiran cucuku dari Hendi …. bertambahlah cucuku menjadi 5 orang (dari Wina dan Dewi).
TAMAT

Sakit Tapi Sedap 

Kakak iparku ni Namanya Lina ( bukan nama sebenar) umurnya sebaya dengan aku dalam usia lewat 38an tapi belum berkahwin. Aku berkhawin dengan adik dia Liza berumur 25tn. Mungkin kerana kedudukannya jawatan dan kelulusan yang tinggi menakutkan orang nak meminang beliau walaupun beliau sangat cantik dan berkedudukan. Kami tinggal di utara semenanjung.

Oleh kerana beliau tinggal seorang dirumah yang dibelinya. Beliau meminta aku dan isteri aku tinggal bersama-sama beliau. Cadangan ini juga mendapat restu dari mak mertua aku yang selalu bimbang dengan beliau kerana tinggal seorang. Maka aku pun pindah dan tinggal bersama-sama beliau dan kini sudah hampir 8 bulan aku duduk free tak payah bayar sewa.

Kakak iparku ini berkulit putih gebu dan berbulu roma lebat , rambut lurus paras bahu dan amat menarik mata memandang. Sepanjang dirumah beliau sentiasa berbaju kurung dan agak sukar aku nak lihat tempat-tempat berahi seperti lurah dada atau sebagainya kerana beliau sentiasa berwaspada ketika berdepan dangan aku ketika makan atau menonton tv bersama-sama. Aku memang respek habis kat kakak ipar aku nie.

Walaupun tinggal bersama kami keluar kerja berasingan. Kebiasaannya aku dan isteri aku akan keluar awal dengan kereta aku sebab kami masuk kerja jam 8.00 pagi dan kakak ipar aku keluar lewat dgn. keretanya . Kami jarang bertembung masa nak ke pejabat kecualai waktu makan malam bersama .

Okeylah nak jadi cerita pada satu hari aku rasa tak sihat dan rasa tak nak kerja dan menyuruh isteri aku memandu sendiri kereta ke pejabatnya. Dan aku menyambung tidur aku setelah isteri aku keluar .

Sekitar jam 10.00 tgh hari aku bangun nak mandi dan perlu melepasi bilik kakak iparku tiba-tiba aku terdengar suara orang mengerang, kuat pula tu dari bilik kak ipar aku. Timbul rasa aku nak ambil tau apa yang sebenarnya berlaku, manalah tau kalau2 dia sakit ke? atau hal2 tak baik berlaku padanya. Aku bergerak perlahan-lahan kearah lubang kunci pintu dan aku mengintai.

Terkejut berok aku kerana aku melihat kak ipar aku tanpa sehelai benang dibadannya menyandar dibahu katil, mengangkang kaki sambil mengosok-gosok pantatnya yang putih dan berbulu cantik manakala tangan satu lagi meramas-ramas tetek bersaiz 34b. Ooo… Ini kerja Kak iparku rupanya.

Aku teruskan aktiviti mengintai dengan penuh nafsu kerana ini adalah kali pertama aku dapat lihat tubuh badan kak ipar aku tanpa sebarang baju dan ini sukar dipercayai. Aku pun naik stim habis tengok live show dari kak ipar aku dan mengurut-urut kote aku sambil mengintai dan mula melancap seiring jarinya di lubang pantatnya.

Di kepala aku mula timbul keinginan sex nak main ngan kakak ipar aku ni. Aku memutar tombol pintu rupa-rupanya tak berkunci. Aku membuka pelahan-lahan dan sudut ini aku dapat lihat lebih jelas dari lubang pintu. Pantatnya yang merah dan berair itu, Kak ipar aku begitu asyik masih tidak sedar aku mengintai dia.

Hampir 10minit, tiba-tiba kak ipar aku mengerang agak kuat` ohhh……… ‘ sambil mengepit pahanya. Mendengar suaranya yang mengerang menambah nafsu ku sambil merancakkan aktiviti melancap kian laju. Kak ipar aku mengerang bertambah kuat ‘ Aghhh………ooooohh……’. Tanpa diduga aku pun terkeluar suara yang agak kuat darinya bila terpancut `Aghhh…………….’ . Kak Ipar aku terkejut dan meoleh kearah ku.

"Adik ! , buat apa…….. buat apa kat situ ? kenapa berbogel pula ?" jerit kak ipar aku sambil menarik selimut menutup badan nya yang masih bogel. Aku naik panik tapi buat der ajer.
"Saya .. saya tengok akak tadi …saya tak tahan so tumpang ……. sama kak " aku yang masih berbogel memberanikan diri menolak pintu lebih luas dan menuju kearahnya.
"Adik Jangan masuk sini …. naper bogel … tak malu kat akak ker ?" katanya. Aku hanya berdiam diri seketika melihat tingkahlakunya yang mengelabah. Apa nak jadi jadilah, Aku nekad.
"Eee…. malunya akak….jadi adik dah lama ke kat situ ?" merah padam muka kak ipar aku.
"aha , semua ..." jawap ku sambil mengangguk.
"Naper adik buat camni kat akak…malu akak dik" sambil menutup mukanya yang mula nak menitis air mata.
"kan adik dah keluar ngan liza pergi kerja tadi" Tanya kak ipar aku.
"Liza keluar sorang drive sendiri , saya malas nak pergi kerja ... mana saya tau akak tengah tu tadi" jelasku sambil berdiri di muka pintu.
"Eeeee.... malunya akak dik…. Habis adik nampak tadi.." dia gelabah.
"aha nampak semua dari mula sampai habis" kataku
"naper jadi cam niiiiiii....." keluhnya
"Alah biasa lah akak , apa nak dimalukan ...saya pun biasa buat sorang2 juga kalau Liza (adiknya) tak ada" kata aku sambil bergerak ke arah kak ipar dlm keadaan masih berbogel.
"Malunya…dik, Ni, adik nak buat apa nii kat akak, adik jangan buat bukan-bukan dik " tapi matanya asyik melihat kearah batang aku semasa aku berjalan dan duduk dikatil hujung kakinya.

"Tadi saya terdengar lepas tu ternampak dan saya stim lah ngan kakak" kata aku sambil mengurut-urut kakinya dari luar selimut tapi dia melarikan lakinya. Aku nekad nak main juga ngan dia hari ni. Usaha pasti berjaya itu prinsip aku , hehehe.
"Adik, jangan adik… ni akak tau , jangan buat camni ... adik suami adik akak tau ?" kata kak ipar aku sambil menutup badan dengan selimut cuba melarikan diri dariku. Aku lihat muka dia merah dan suara terketar-ketar, takut. Malulah kot tapi aku tak perduli.
"Please akak, adik tak tahan ni ... adik tau akak pun nak kalau tak naper akak buat tu tadi .."  ayat aku nak nak memerangkap dia. Aku melompat naik ke atas katil menindihnya sambil memegang kedua tangannya yang meronta2 sambil mencuba untuk berkucupan. Kakak ipar aku cuba meronta, aku terus mengomol mencium leher dan menjilat-jilat sekitar cuping telinganya.( Ini part kelemahan wanita yang pernah ku kenali ).



"isyyyy .....janganlah dik .... kak tak suka lah ..." dia merayu. Aku masih teruskan meromennya. Selang beberapa ketika ia mula berdesis ` mmmmpp…….. aghhhhh……’ Aku dapat rasakan nafasnya kian laju dan rontaannya kian lemah. Aku merenong mukanya dan bersuara.

"Give me your kiss lips." Kata ku lalu mencium mulutnya. Dia memejam mata tapi tidak membantah tindakkan aku. Mulanya tiada respon lama kelamaan dia mula membalas dan menyedut-nyedut lidahku. Ketika ini baru aku melepaskan tangannya. Hisap menghisap lidah berlaku beberapa ketika. Dia mula bertindak ganas membalas dengan menjilat kupingku. ( Aik…ini green ligh ni ) dengan perlahan-lahan aku menurunkan selimut yang menutupi tubuhnya. Dia tidak mambantah lagi.

Dada kami bertemu, aku menindih buah dadanya dan aku dapat merasakan betapa gebu dan kental buah dadanya. Aku memandu tanganku buah dadanya , meramas-ramas dan bermain-main putingnya sekali dan aku menggosok-gosok puting susunya.

Aku melepas ciuman. Kak ipar kian lemah dan pasrah melepaskan senyuman padaku dan aku terus kearah teteknya yang putih dan gebu dan menjilat-jilat putting & teteknya.

"aghhh.... dik …aghhhh.. sedapnya dik….." Kak ipar aku mengeluh sambil bermain-main rambut aku. Sambil menghisap teteknya, aku memerhatikan bahagian pantatnya dimana ia mula membuka kelangkangnya.

Mungkin dia menyedari aku memerhatikan bahagian sulitnya lalu la menutup dengan tangannya sambil menrapatkan kakinya semula. Aku menolak tangannya ketepi sambil mengarah tanganku ke arah tempat keramat itu.

"Jangan dik… akak takutlah nanti …" ujarnya.
"syyyy……" aku memberi isyarat berdiam diri sambil mengusap-usap perlahan bahagian atas pantatnya dan menurun ke bibir pantatnya yang dah berair sejak tadi. Aku mendesaknya membuka kaki. Hasil urutan pada pantatnya dan desakan ayat-ayat manja dengan lemah ia membuka kakinya perlahan-lahan.
"aghhh.. dik. Please jangan ...." keluhnya. Tanpa ambil peduli sambil meramas teteknya aku kian berani menurunkan ciuman ku ke perut , kepusat dan aku dapat lihat dengan jelas pantatnya yang putih berbulu cantik dan lubang kemerahan yang bakal aku terokai.
"aghh...ohhhh..." merenggek kak ipar aku ketika aku mula jmencium pantatnya baunya sungguh harum. Bila jidah aku mencecah lurah pantatnya. Dia bersuara kecil "aghnn…geli…dik akak geliiiiiii..." . keluh akak ipar aku. Aku terus menjilat tanpa membuang masa. Sedap betul jilat pantatnya yang dah berair lencun.
"syyyy….. just enjoy dah ler…" kata aku dambil meneruskan aktiviti menjilat dan menghisap kelentitinya. Malah lidahku aku jolokkan ke dalam lobangnya.
"Aghhh sedapnya, hiiissshhh haaaaaaaahhhhhh sedapnya dik, dik aduuhhhhhhh sedapnya dik, hiiiiiiiii huuuuuuuuuuuu" kak Ipar kian cair terus menerus mengerang dan merintih. Kini ia memberi respon yang baik, bila aku jelirkan lidahku ke dalam lubangnya, kak ipar aku mula menolak pantatnya rapat ke mukaku sambil mengepit kepalaku, hampir hampir lemas aku dibuatnya.

Kak Ipar aku terus merintih dan mengerang tak henti henti. Punggungnya kejap tinggi kejap rendah. Aku terus memaut kemas punggungnya sambil mulut dan lidahku terus menerus menjilat pantatnya.

"aghhh…….... sedapnya dik……akak tak tahan ni ….akak nak …….aghhh………" serentak dengan itu aku dapat rasa ada cecair licin yang mengalir keluar dari kemaluannya dan aku terus jilat dan telan semua airnya. Aku membangun kan badan dan membangunkan dia sambil menghala batang aku ke mulutnya . Seperti memahami tujuannya tapi malu-malu dia dia menolak manja 
"Tak mahulah dik" katanya.
"Pleaselah kak" rayuku sambil meletakan tangannya pada batang aku dan ia menyambut dan membelai batang aku sambil membelek-belek seperti budak kecil.
"akak tak biasa buat camni dik , tak pernah pegang benda ni besarnya dan keras pula tu.….." katanya sambil menganggam batangku dan memandang padaku dengan raut muka penuh manja .
" It’s a first time for everybody, ala cubalah dulu.." kataku sambil menolak kemulutnya. 

Dia mula menerimanya mulanya mencium, menjilat dan kemudian dia mengulum kepala batang aku, tangannya meramas ramas mesra buah aku. Aduh, nikmatnya tak boleh nak diceritakan firsttime hisap tapi macam pro. Kemudian kak iparku makin mahir dan bertambah lancar mengulum batang aku dan memasukkan hampir kesemua batang aku dalam mulutnya, punggungku terangkat tanda nikmat yang teramat sangat.

"aghhh sis, u r great sucker lah…sedapnya….sis" Kak ipar aku terus mengulum tanpa henti, sambil hujung lidahnya dijelir jelirkan menyentuh kepala pelirku. Mataku pejam rapat. Inilah salah satu kenikmatan dihisapan yang sebenarnya. Sambil itu tangan aku meramas-ramas teteknya tak henti-henti dari tadi sambil mata menumpu pada pantatnya yang berbulu.

"Akak tak tahan lah dik, do it now, please…" ujar kak ipar aku dengan penuh manja hilang perasaan malunya dan sukar bagi aku menolak cadangan ini yang datang dari dia sendiri. hehehe

Aku membaringkan Kak ipar aku dan dia membuka kuas kakinya , aku menindih sambil meraba dan mengusap pantatnya. Kemudian dia merangkul tubuhku dengan kuat. Sambil berkucupan aku memandu batangku menghala batang aku ke pantatnya dan mengesel-gesel di pintu alat sulitnya. Aku lihat akak ipar aku memejam mata sambil mengigit-gigit bibirnya sementara menunggu tindakan aku.

Apabila terasa basah dik airnya yang semakin banyak aku menolak pelahan-lahan kepala masuk ke dalam lubang pantatnya. Baru lepas mencecah masuk kepala Kak ipar mula mengeletar dan mencengkam kuat belakang aku.

"isk..sakit lah dik..aka tak biasa buat cam ni..." bisik akak ipar aku. ( Aik tak biasa main rupanya akak ipar aku nie – daralah kiranya nie, aku bertambah semanggat lagilah aku nak manjamah tubuhnya. Aku hentikan semantara kedudukan batang aku dalam lubangnya.
"sakit kejap jer tu... pastu okeylah , semua orang pun camtu… saya do it slowly..okey" pujuk ku. Kak ipar aku merenong aku dengan mata kuyunya dan mengangguk tanda setuju.
"tahan sikit, nak masukan lagi ni" kata ku sambil menolak kedalam. (ketatnya pantat ini )bisik hatiku. Dengan bantuan air pantatnya , kemudian aku menolak sedikit demi sedikit masuk ke dalam cipapnya walaupun ada terasa halangan tadi mungkin melepasi daranya dan kini hampir habis semuanya. `
"isk….agh….." keluh nya. aku membiarkan batang aku seketika agar pantatnya dapat batang aku aku lihat tiada kesan darah mungkin daranya dah pecah sebab selalu melancap kut. Itu tak penting bagiku.
"can u feel it inside u now" bisikku padanya , dia hanya mengigit bibir dan megangguk kepala.
"nak teruskan sekarang ... " bisikku sambil memulakan sorong tarik perlahan-lahan.
"auw... pedih dik ...akak sakit.. besar sangat...tak boleh kut?" ujarnya
"I do it slowly okey ...." dan aku terus melancarkan sorong tarik slow dan steady. Biar dia rasa nikmat pertama kali disetubuhi. Airnya cukup banyak sehingga membasahi telur aku. Setelah beberapa ketika dia mula mengeluh dengan rengekan manja.
"Agh....sedap yang, yes... I feel it now .." bisik kak ipar aku. Bila dengar dia panggil aku `SAYANG’ aku rasa dia dah boleh terima batang aku dan aku terus melajukan tikaman demi tikaman ke pantatnya.
"oooohhhhh ....sayang, It so good...oh....my.." ia merengek. Sambil mengenjut aku meramas dan mencium bibirnya. Serangan 3 tindakan sukar dikawal olehnya. 

Dia merangkul dan memeluk pinggang aku dengan kakinya sambil menolak-nolak pantatnya keatas tak lebih kurang 15 minit kak ipar aku berdesis dan mengerang sambil menikmati tikaman aku. Setelah beberapa kali menggulangi perbuatan aku dengan tempo yang sama sehingga ia mencapai nikmat pertama dengan batang aku. Tiba-tiba saja dia meraung kesedapan .

"ooohhhh….im coming sayang….oohhh....im coming….aghhh…" kata nya sambil terkejang-kejang tanda nikmat. Aku menghentikan hentakan dan terasa air panasnya membasahi kepala dalam pantatnya. Kak ipar aku bertindak ganas mencium dan mengomol muka akudengan rakus tanpa segan dan silu lagi.

Kali ini aku menjarakkan badan darinya . Aku memengang pergelangan kaki, mengangkat keatas dan mengangkangkanya. Kedudukan ini membuatkan pantatnya lebih keatas dan posisi kegemaranku. Kak ipar aku juga membangunkan badan untuk lihat pantatnya diterokai oleh batang aku sambil menolak bulu-bulunya yang menghalang pandangan ketepi.

Seseketika aku membiarkan konek aku terbenam di dalam lubang cipapnya dan aku goyang kiri-kanan untuk merasa kemutannya pantatnya dan terus melajukan tikaman demi tikaman ke pantatnya. Aduh sedapnya pantatnya menyedut-nyedut batang aku seperti mana mulutnya menghisap tadi. Kak ipar aku merengek tak henti-henti dan menikmati dengan caranya sendiri…

Aku menarik keluar batang aku dan masukkannya semula dengan hentakan lebih padat. Ini membuatkan Kak ipar aku merintih ` ahhh…… senak dik….’ Terasa batangku terkena dinding bahagian dalam pantatnya. ` aghhh…ahhh ‘ rengekkannya setiap kali menerima hentakan padu aku sambil menahan senak diperutnya. Bulu pantat kak ipar yang lembut itu bergesel dengan bulu aku ini menambahkan lagi nikmat permainan ku ni. Aku meneruskan permainan aku yang belum ada penghujungnya . Tercunggap-cunggap kepenatan kak ipar aku menahan hentakan batang aku sambil berpandangan dan dia melempar senyuman padaku.

"Your pussy are so tight…so wets and I like it very much………" pujiku nak ambil hati dia hanya mampu tersenyum.

Setelah 20 minit bertarung menjatuhkan badan atas nya sambil memegang pinggang nya aku melajukan henjutan aku.

"oohhh….Im coming …I am coming now……." kataku
"yes..im coming too…yes kat dalam sayang, I nak rasa air you for the firsttime, please…" katanya. bagiku pucuk di cita ulam mendatang.
"ohhhh……aghhhh…….. I love u sayang…" tanpa mempedulikanya aku menekan dan menghentikan hentakkan rapat ke pantatnya sambil menerima pelukan yang kemas darinya.
"ohhhh……aghhhh………" serentak dengan itu aku melepaskan air ku terus kedalam dasar pantatnya kak ipar aku yang ketat dan lazat. 

Aku membiarkan seketika kedudukan batangku dalam pantatnya dan terasa air panas sekitar batang aku dan berdenyut-denyut terasa kemutan dari kak iparku. Terasa sunguh nikmat permainan ini. Setelah selesai aku mencabut batang aku dan membaringkan badan disebelahnya, kak iparku bangun dan melabuhkan teteknya atas dada aku sambil bermain-main sekitar tetek aku.
"Macamnana sakit lagi tak" tanya ku sambil bermain-main rambutnya. Sambil tersenyum dia memandang dan mencium bibirku dengan manja.
"dah tak sakit tapi pedih sikit.. besar sangat ayang punya..ingat tak boleh masuk tadi." kata nya
"sakit tapi sedapkan ...better then doing alone kan" usikku sambil melepaskan seyuman pada nya.
"nakallah ayang ni…. jangan cakap cam tu malulah…" ujarnya sambil mencubit manja pipiku.
"Thank you sayang, I enjoy it very much. dah lama I nak merasa tapi tak sangka dapat adik I punya, seronok sangat" sambungnya "Tahu tak , walaupun sakit tadi I rasa puas buat first time dengan orang yang berpengalaman macam sayang, you buat slow-slow dan tak gelojoh dan I tak rasa takut pun, I really l mean its" katanya lagi.

"it will be our big secret tau , lain kali...lain kali.. boleh dapat lagikan ….??" katanya. ( Aik….. ganas dan nakal juga kak ipar aku ni ).
"anytime sayang nak , just let me know., tapi kena jaga line clear dulu kalau Liza tau mampus" kataku sambil menyambut ciuman mesra darinya sementara aku mengusap-usap dan meramas teteknya. Batang aku dah mula mengerak kembali bila kak iparku menindih-nindih dengan pantatnya yang panasss……..

Sepanjang hari tu , kami main sepuas-puasnya dan kak ipar ku dah mula rasa sedap dapat batang aku. Aku pun dah ajar dia macamana buat Blowjob, kalau boleh hisap sampai keluar air aku baru kira pass. Dan dia melepasi ujian itu dengan baik . Aku juga ajar dia pelbagai posisi yang aku ketahui seperti 69, doggie dan sebagainya.

Ada sekali tu kami projek dalam pejabat dia. Dia call aku kata ada hal mustahak tapi bila sampai aje pejabat dia. Dia terus kunci pintu dan baring atas meja menyelak kain suruh aku jilat pantatnya yang dah lencun tak berunderware tapi masih berbaju kurung dan bertudung. Dia kata dah tak tahan sangat nak tunggu line clear kat rumah. Aku pun terus menjilat dan bermain denganya tanpa membuka pakaian. Sempat juga aku merasa mendoggie atas meja di dalam bilik office nya. Saja nak rasa main kat office tapi tak boleh buat selalu nanti orang tahu. Kak ipar ku tak pernah menolak bila aku minta nak main. Nafsunya juga kuat tapi aku tak kisah sebab main dengan kak iparku memang sedap habis.




Aku rasa tersilap pula aku kahwin dengan adik dia tapi perkara tu tak timbul lagi sebab aku dapat main kedua-duanya. Kak iparku pun dah pandai macamana nak bagi aku puas atas ranjang dan dan dah pandai naik dan memasukkan sendiri batang aku dalam pantatnya dalam posisi aku berbaring. Dia juga sentiasa make sure bodynya sentiasa tip-top dengan bersenam dan makan jamu serapat semata-mata supaya aku puas dengannya. Kadang-kadang aku curi-curi peluk dan merabanya tetek serta pantatnya dirumah semasa memasak ketika isteriku ke bilik air. Kak iparku juga mula sengaja mendedahkan bahagian dadanya untuk aku menjamu mata ku dirumah. Dan kak iparku sanggup memakai alat mencegah hamil supaya aku boleh pancut dalam sebanyak mana aku mahu dan dia paling suka blowjob dan main doggie sebab katanya terasa rapat dan padat lagi pun bontotnya montok habis.

Teringin juga nak rasa main bontotnya tapi belum mahu mencubanya lagi kerana pada masa ini pantatnya masih hebat . Mungkin bila tiba masa dapat nanti aku ceritakan. Setakat hari nie hubungan sulit kami masih berjalan tanpa pengetahuan isteri aku kecuali kau orang semua.

Wednesday, January 22, 2014

Umi 12 tahun

Mazlan sekarang sudah berada ditahun akhir pengajiannya. Hanya tinggal setahun lagi sebelum mendapat diploma. Dan sebagaimana yang disyaratkan, penuntut tahun akhir tidak dibenarkan lagi tinggal di kolej kecuali mereka-mereka yang aktif dalam sesuatu kegiatan.Pada mulanya Mazlan cubamendapatkan rumah atau bilik yang agak dekat dengan kolejnya, tetapi semuanya mahal. Lagi pun dia tidak ada kawan untuk dikongsi sewa. Lalu Mazlan memutuskan untuk mencari rumah atau bilik dikawasan setinggan yang berdekatan. Walaupun bilik atau rumahnya agak tidak memuaskan, tapi yang penting sewanya murah.Akhirnya Mazlan bernasib baik dapat menyewa satu petak rumah yang kebetulan baru saja dikosongkan. Rumah papan tersebut dibuat memanjang dan kemudiannya dibahagi-bahagikan kepada beberapa unit untuk disewakan. Mazlan menyewa salah satu unit tersebut dimana didalamnya ada satu bilik, satu ruangan dapur dan satu bilik air.Rupa-rupanya hanya Mazlan saja penghuni bujang yang tinggal di situ, sedangkan yang lainnya didiami oleh mereka yang dah berkeluarga. Jiran terdekat dan bersebelahan dengannya adalah seorang pemandu bas yang telah berkeluarga dan mempunyai dua orang anak perempuan. Isterinya bekerja sebagai pembantu gerai makan, manakala anaknya yang tua bernama Umi berusia 12 tahun dan anak kedua bernama Tina baru berusia 5 tahun.Umi yang bersekolah dalam darjah 6 itu, selalunya berada di rumah keseorangan kerana kedua-dua orang tuanya bekerja. Adiknya yang berusia 5 tahun itu dibawa bersama oleh ibunya ke tempat kerjanya digerai makan tersebut. Tetapi sejak Mazlan tinggal disitu, Umi sering datang ke rumah Mazlan, tambahan pula bila Mazlan tidak keberatan mengajarnya bermain komputer.Umi duduk diatas riba Mazlan sementara Mazlan memegang tangannya untuk menggerakkan tetikus komputer tersebut. Umi yang masih belum mengerti apa-apa, tidak sedar bahawa punggungnya yang berada di atas riba Mazlan, menindih dan bergerak-gerak di atas batang pelir Mazlan itu, sebenarnya telah menimbul rangsangan nafsu kepada Mazlan.Apa lagi kadang-kadang Umi duduk secara menghadap ke arah Mazlan. Buah dada Umi yang baru tumbuh berada rapat ke dada Mazlan. Begitu juga dengan kangkang dan kemaluan Umi yang kadang-kadang bertempel pada batang pelir Mazlan yang semakin mengeras di sebalik kain sarung yang dipakai oleh Mazlan.Keadaan ini semakin lama semakin merangsang nafsu Mazlan hinggakan Mazlan mula teringin untuk melakukan sesuatu dengan Umi.Hinggalah pada suatu hari Mazlan tidak dapat menahan gelora nafsunya. Umi yang terjelepak diatas ribanya dibiar bermain dengan komputer sedangkan Mazlan mula mengusap-usap rambut Umi.Seterusnya Mazlan memeluk gadis kecil itu dengan perlahan dan sesekali Mazlan mengucup pipi Umi yang lembut itu. Umi yang tidak tahu apa-apa, hanya membiarkan saja, malah terasa senang bila dirinya dimanja begitu. Umi juga membiarkan saja ketika Mazlan mengucup bibirnya.Keadaan ini telah membuatkan nafsu Mazlan semakin memuncak dan dia semakin berani, lalu dikulumnya bibir bawah Umi dengan lembut. Dimintanya agar Umi menjulurkan lidahnya dan Mazlan menghisap dan mengulumnya. Kesannya ialah Umi mula merasakan nikmat bila bercium dan berkulum lidah.Ketika pulang dari kuliah di waktu petang, Mazlan selalu belikan makanan sama ada pisang goreng atau apa-apa jenis kueh untuk sama-sama dimakan dengan jirannya itu. Biasanya Umi dan adiknya selalu saja menungu untuk mendapat makanan tersebut. Keadaan ini telah membuatkan kedua orang tua Umi sangat senang di atas kasih sayang yang ditunjukkan oleh Mazlan kepada kedua orang anaknya itu.Bahkan apabila saja pulang dari sekolah, Umi akan ke rumah Mazlan jika Mazlan ada di rumah, tak kira sama ada ibunya ada atau tidak, Umi sudah biasa datang ke rumah Mazlan.Ketika berada di rumah, Mazlan seperti biasa akan memakai kain sarung tanpa memakai seluar dalam. Dia tahu bila Umi datang Umi akan duduk di atas ribanya. Dan tentulah dia akan mengambil kesempatan untuk mengeselkan batang pelirnya yang sentiasa tegang itu kebahagian kangkang Umi. Dia akan mencari helah agar Umi tidak perasan dengan perbuatannya itu.Pada suatu hari, Mazlan seperti biasa hanya memakai kain sarung tanpa memakai seluar dalam. Tidak lama kemudian Umi datang kerumahnya. Di masa itu hanya Umi saja yang ada di rumah, kerana ayahnya membawa bas dan ibunya bekerja di gerai. Dan seperti mereka berpakat kerana Umi juga datang dengan hanya memakai skirt pendek.Umi seperti biasa terus duduk di atas riba Mazlan. Dia yang sebelum ini sudah pernah dicium malah pernah dihisap teteknya oleh Mazlan, seakan ketagih dengan permainan yang baru dirasainya itu.Lalu apa lagi, Mazlan pun terus mencium dan menjilat kedua-dua tetek Umi, mengucup-ngucup puting tetek yang masih kecil itu hingga Umi merengek-rengek kegelian bercampur nikmat.Namun kucupan itu tidak lama. Rupanya kali ini Mazlan ingin lebih dari itu. Lalu Mazlan mengajak Umi masuk ke bilik air dan Mazlan membasuh kemaluan Umi dengan sabun. Setelah di lap dengan tuala, Mazlan mengajak Umi masuk kebiliknya dan mengunci pintu bilik tersebut.Umi dibaringkan terlentang di tempat tidur. Mazlan lalu berlutut di lantai, punggung Umi ditarik ke birai katil dan skirt yang dipakai oleh Umi disingkap keatas. Kedua kaki Umi diangkat dan diletakkan kebahunya. Lalu dengan penuh nafsu dia terus menjilat kemaluan Umi yang gebu dan belum ditumbuhi bulu itu.Mazlan cukup geram bila melihat kemaluan Umi yang sedikit ternganga itu. Umi menggeliat kegelian dan mula merasa nikmati dengan jilatan Mazlan itu. Celah-celah kemaluan Umi mula basah dan berlendir. Lalu Mazlan kelebek bibir kemaluan Umi dan dihalakannya batang pelirnya yang tegang itu kecelah bibir kemaluan yang sudah terbuka.Sebenarnya Mazlan tidak bimbang dengan perlakuannya itu. Jika sekiranya ibu Umi datang dan mengetuk pintu rumahnya, dia akan segera suruh Umi merangkak masuk ke bawah katil, lalu menyeberang ke biliknya di sebelah sana.Sebenarnya terdapat satu lubang kecil di dinding bilik tersebut yang hanya dipaku sedikit saja dan boleh dibuka dan ditutup. Pintu rahsia itu menghubungkan bilik Mazlan dan bilik tidur Umi. Mazlan pun baru saja perasan akan lubang rahsia tersebut yang mungkin dibuat oleh orang sebelumnya atau pun lubang itu wujud secara tidak sengaja. Dan hanya Mazlan dan Umi saja yang tahu lubang rahsia tersebut."Umi tahan sikit ya.. mula-mula ni sakit sikit, tapi nanti Umi akan rasa sedap," kata Mazlan.Umi diam saja.Lalu Mazlan mula menekan batang pelirnya ke lubang kemaluan Umi yang sempit itu. Umi cuba menahan rasa sakit. Mazlan menekan lagi. Mazlan seakan sudah tak dapat menahan nafsunya lagi, lalu ditekannya dengan sedikit kuat, menyebabkan Umi menjerit kesakitan.Mazlan mencabut batang pelirnya. Dia takut jeritan kesakitan yang dirasai oleh Umi di dengar oleh jiran sebelahnya yang lain. Mazlan tidak bimbang dengan ayah atau ibu Umi kerana sememangnya kedua orang tua Umi tidak ada di rumah ketika itu."Sakit bang..." kata Umi.Mazlan cuba memujuk Umi dan meminta Umi menahannya sedikit lagi. Lalu Mazlan menjilat kemaluan Umi semula. Lidahnya dijulurkan agak jauh ke dalam lubang kemaluan Umi yang sempit itu. Jilatan dan sentuhan lidah Mazlan pada celah kemaluan dan kelentit Umi, membuatkan Umi mengeliat kenikmatan semula. Mazlan juga menggunakan air liurnya untuk melicinkan lagi lubang kemaluan yang menghairahkan itu. Kemudian sekali lagi dia memasukkan batang pelirnya ke lubang kemaluan Umi.Lalu sekali lagi Mazlan menghalakan batang pelirnya ke lubang kemaluan Umi yang basah dan berlendir itu dan ditekannya dengan perlahan. Kali ini kepala pelir Mazlan sudah masuk dan tengelam kedalam lubang kemaluan tersebut. Tapi Umi mula menangis sekali lagi kerana sakit bila lubang kemalunnya sudah dimasuki oleh kepala pelir Mazlan. Lalu Mazlan mencabut batang pelirnya. Darah yang melekat dibatang pelirnya telah menitik di cadar.Mazlan memujuk Umi sekali lagi dan memberhentikan tindakannya itu. Mazlan mengambil tissue dan mengelap darah dan lendir yang ada di celah kemaluan Umi. Tidak lama kemudiannya Umi mengatakan ingin balik ke rumahnya. Lalu Mazlan membuka lubang rahasia tersebut dan meminta Umi balik melalui lubang tersebut, supaya jiran yang lain tidak melihat Umi keluar dari rumahnya.Sebelum Umi balik, Mazlan berpesan supaya Umi jangan ceritakan kejadian kejadian tersebut kepada kedua orang tuanya.Selepas kejadian itu, selama 2 hari Umi tak datang ke rumah Mazlan. Mazlan mula bimbang, mana tahu kalau-kalau Umi menceritakan kejadian tempoh hari kepada kedua ibu bapanya atau pun kedua orang tuanya telah mengesyaki sesuatu, menyebabkan mereka tidak lagi membenarkan Umi datang kerumahnya.Tetapi pada petang esoknya, ketika Mazlan balik dari kuliah dan membawa balik sedikit kueh, Umi telah datang kerumahnya semula dan terus duduk diatas ribanya. Fikiran Mazlan kembali tenang. Perasan bimbang dan takutnya hilang. Lalu Mazlan berbisik."Umi beritahu pada sesiapa tak?""Tak.." jawab Umi."Bagus.. sebab itu abang sayang pada Umi," kata Mazlan tersenyum.Ketika mereka sedang bercakap, tiba-tiba pintu rumah diketuk sesaorang. Nasib baik ketika itu mereka tidak melakukan apa-apa dan hanya duduk makan kueh yang baru dibelikan. Pintu juga ketika itu tidak ditutup.Bila Mazlan berpaling kearah pintu, dia melihat rupa-rupanya ayah Umi yang datang dan nampaknya dalam keadaan cemas dan tergopoh-gopoh. Lalu ayah Umi memberitahu bahawa abangnya iaitu bapak saudara Umi telah meningal dunia di kampung dan mereka akan pulang ke kampung pada petang itu juga. Lalu ayah Umi minta Mazlan tolong tengok-tengokkan Umi, karana dia akan pulang dengan menaiki motosikal dan tentunya tak muat untuk Umi balik sama."Kalau ayah tak sempat balik malam ni.., Umi berani ke tidur sorang..?. Kalau tak berani.., Umi tidur saja rumah Mak Minah sebelah tu.." kata ayah Umi pada anaknya itu."Umi tidur kat rumah aje lah.. Umi tak takut kerana jiran sebelah ada.." jawab Umi."Tak apa pakcik.. saya boleh tolong tengok-tengokkan.." kata Mazlan kemudiannya.Petang itu Ayah, ibu serta adik Umi telah pulang ke kampongnya.Malam itu Mak Minah jiran sebelah rumah Umi yang satu lagi telah mengajak Umi tidur dirumahnya. Namun Umi mengatakan dia berani tidur sorang dirumahnya itu. Lalu Umi pun masuk kedalam rumahnya dan mengunci pintu.Namun sebagaimana yang dia dan Mazlan janjikan, Umi bukannya tidur dirumahnya, sebaliknya dia menyelinap masuk kerumah Mazlan melalui lubang rahsia yang menghubungkan biliknya dan bilik tidur Mazlan untuk tidur bersama Mazlan.Ketika berada ditempat tidur, Mazlan mula menanggalkan pakaian Umi hingga akhirnya mereka berdua sama-sama bogel. Mereka mula berpelukan dan seperti biasa Mazlan mencium dan menjilat kesegenap bahagian tubuh Umi yang telanjang itu.Mulai dari bibir, tetek dan sampai ke kemaluan Umi yang gebu dan gondol itu. Umi semakin menikmati perlakukan itu. Ketika Mazlan menjilat pada kemaluan Umi, Mazlan dapati lubang kemaluan tersebut sudah mengembang dan agak besar dari yang pernah dilihatnya.Mazlan lalu teringat, ketika Umi menjerit dahulu, kepala pelirnya sudah pun menembusi lubang kemaluan tersebut dan mungkin kerana itulah lubang kemaluan Umi menjadi kembang dan semakin terbuka.Mazlan terus menjilat kesegenap ruang dan celah kemaluan Umi yang cukup menghairahkan itu sehingga Umi terkial-kial kenikmatan. Umi sendiri telah memegang dan menekan kepala Mazlan kearah kangkangnya seolah-olah meminta Mazlan terus menjilat di celah kemaluannya itu.Mazlan yang sudah begitu ghairah mula menghalakan batang pelirnya kecelah kemaluan Umi, tetapi Umi menolaknya."Bang... nanti sakit lagi..." kata Umi."Umi.., kali ini abang pasti Umi tidak akan sakit lagi.., kalau pun sakit.., hanya sebentar saja..." pujuk Mazlan yang sudah bernafsu itu.Dengan perlahan Mazlan membuka kangkang Umi menyebabkan kemaluannya juga ikut terbuka. Bibir kemaluannya yang sedikit ternganga itu membuatkan Mazlan semakin terangsang.Mazlan mengulit-ulit batang kemaluannya pada celah kemaluan Umi yang sudah basah dan berlendir itu sambil mula menekan ke arah lubang kemaluan tersebut. Mazlan dapat melihat kepala pelirnya mula memasuki lubang kemaluan Umi yang masih ketat itu.Mazlan menekan lagi dengan perlahan hingga masuk sedikit lagi, namun Mazlan menahannya sekejap bila mendengar Umi mendesah kesakitan. Mazlan dapat merasa denyutan dan cengkaman lubang kemaluan Umi terhadap batang pelirnya yang sedikit tenggelam itu. Mazlan cuba menekan lagi dan kini sudah separuh batang pelir Mazlan berada di dalam.Mazlan menarik keluar sedikit batang pelirnya, tetapi ditekan balik, menyebabkan sedikit lagi batang pelirnya masuk ke dalam. Mazlan dapat melihat Umi mengigit bibirnya sendiri seolah-olah menahan sakit. Begitulah seterusnya sehingga kini sudah hampir kesemua batang pelirnya tenggelam di dalam lubang kemaluan Umi. Mazlan menahan dan membiarkan batang pelirnya tetap berada di dalam lubang kemaluan Umi."Masih sakit, Umi?" bisik Mazlan."Sakit.. tapi tidak seperti dulu..." jawab Umi menandakan dia dapat menahannya."Sebentar lagi.. Umi pasti akan rasa sedap," bisik Mazlan memujuk dan menyakinkan Umi."Betul ke bang?""Betul..!! sebentar saja lagi. Umi tahan sikit ya...!!" kata Mazlan lagi dan Umi menganguk.Mazlan mula menghenjut perlahan dimana batang pelirnya keluar masuk dengan perlahan. Dia dapat merasa begitu ketatnya lubang kemaluan Umi. Walau bagaimana pun setelah beberapa kali batang pelir Mazlan keluar masuk, lubang kemaluan Umi sudah mula dapat menerima batang pelir Mazlan yang bersaiz biasa itu, apa lagi dengan adanya cecair dan lendir nikmat yang keluar dari lubang kemaluan Umi. Rasa sakit semakin hilang dan mula berubah menjadi rasa nikmat."Sedap sayang...?" bisik Mazlan sambil terus menghenjut perlahan.Umi hanya mengangguk.Mazlan semakin bernafsu. Cengkaman dan kehangatan pada lubang kemaluan Umi begitu nikmat rasanya. Mazlan semakin mempercepatkan surung-tariknya. Umi pula mula menggigit bibirnya bagian bawah menahan sensasi yang dirasinya. Sambil menghenjut, Mazlan juga menghisap kedua puting tetek Umi yang kecil dan nampak menegak itu bersilih ganti. Umi mula merengek kenikmatan."Oohh.. esyhh...." rengek Umi yang sudah hampir mencapai puncak kenikmatan."Kalau Umi rasa nak terkencing ke.. kencing aje lah..." bisik Mazlan."Umi rasa nak terkencing bang... oohh.. abang..!!.." rengek Umi dengan nafas termengah-mengah.Mazlan semakin mempercepat henjutannya. Batang pelirnya keluar masuk dengan lancarnya didalam lubang kemaluan Umi. Dan tidak lama kemudian Mazlan juga mula sampai ke klimaknya. Dipeluknya badan Umi dan diciuminya leher Umi.."Oohh... Umi.. uuhh....." lalu Mazlan pun memancutkan air maninya di dalam lubang kemaluan Umi.Crooootttt....croooottt....crooottt..."Oohh... sedapnya pepet Umi....." bisik Mazlan ke telinga Umi.Mereka sama-sama terkulai layu dan akhirnya terlena berpelukan.Pagi besoknya mereka terbangun agak lewat hinggakan Umi tak sempat kesekolah. Mereka kemudiannya bangun dan mandi bersama. Ketika Umi berjalan, Mazlan perasan Umi berjalan agak mengangkang sedikit. Mungkin dia masih terasa ngilu kerana lubang kemaluannya disodok oleh batang pelirnya malam tadi."Umi.. rasa sakit lagi ke?..." tanya Mazlan."Rasa pedih aje..." jawab Umi."Tapi.. sedap kan..?" kata Mazlan lagi.Umi tunduk malu.Umi kemudiannya segera menyusup masuk ke biliknya melalui lubang rahasia tersebut, apabila mendengar Mak Minah memanggilnya dari luar. Cepat-cepat Umi membuka pintu rumahnya.Apabila Mak Minah bertanya kenapa Umi tak kesekolah, Umi mengatakan dia terlewat bangun kerana tak ada sesiapa yang kejutkannya. Lalu Mak Limah mengajaknya makan pagi dirumahnya, tapi Umi mengatakan bahawa Mazlan telah tolong belikan untuknya. Lalu Mak Limah pun balik meninggalkan Umi.Setelah Mak Limah balik, Umi menyelinap masuk ke rumah Mazlan semula. Dan tidak lama kemudian, sekali lagi Mazlan dan Umi sama-sama telanjang. Kali ini Mazlan memakai kondom ketika mahu bersetubuh dengan Umi."Abang pakai apa tu...?" tanya Umi."Abang pakai ini, supaya Umi akan rasa sedap lagi..." jawab Mazlan berbohong.Umi yang belum mengerti apa-apa hanya diam dan mengangguk. Setelah bercumbu dan Umi merasa nikmat, Mazlan pun memasukkan batang pelirnya yang tegang itu ke dalam lubang kemaluan Umi.Mazlan menghenjut lagi. Batang pelirnya keluar masuk kedalam lubang kemaluan Umi yang begitu nikmat itu. Kali ini Umi ikut sama memberi respons. Kakinya memeluk kepinggang Mazlan seakan-akan tidak ingin batang pelir Mazlan terlepas dari lubang kemaluannya. Akhirnya mereka mencapai orgasme bersama.Menjelang petang barulah kedua-dua orang tua Umi pulang. Kata ayahnya, mereka menunggu upacara pengkebumian terlebih dahulu. Dan mereka mengucapkan terima kaseh atas susah payah Mazlan menengok dan membeli makanan pada anak mereka Umi.Selama sebulan Mazlan dan Umi tidak melakukan hubungan seks kerana ibunya sentiasa ada dirumah kerana gerai jualan tempat ibu Umi bekerja telah diarahkan diroboh kerana di situ akan didirikan bangunan. Lagi pun bila Umi datang kerumah Mazlan, adiknya yang kecil itu akan ikut sama. Jadi mereka tak berpeluang nak melakukannya.Pada suatu hari ketika Mazlan balik dari kuliah, dia dapati Umi menangis kerana sakit perut. Lalu orang ibunya membawa Umi ke kelinik. Dalam hati Mazlan mula merasa takut. Dia bimbang kalau-kalau Umi mengandung kerana hubungannya sebulan lalu dan jika ini terjadi sudah tentulah segala-galanya akan terbongkar.Terbayang dikepala Mazlan, kedatangan pihak polis untuk menangkapnya atas tuduhan merogol gadis bawah umur. Mazlan mula sedar betapa beratnya hukuman dengan kesalahan tersebut. Mukanya menjadi pucat serta merta. Mazlan mengurungkan dirinya didalam rumahnya. Timbul juga dalam fikirannya ingin melarikan diri.Tidak lama Mazlan terdengar Umi dan ibunya telah pulang dari kelinik. Dalam keadaan berpeluh sejuk, Mazlan mengintai dari lubang-lubang dinding papan rumahnya untuk mendengar percakapan ibu Umi dan ayahnya yang berada didalam rumah. Dan Mazlan merasa lega yang amat sangat bila mendengar ibu Umi memberitahu suaminya, bahawa Umi sudah menjadi seorang gadis sunti. Umi mengalami sakit perut tadi adalah kerana kedatangan haidnya yang pertama.Hawa nafsu memang lebih kuat dari fikiran normal. Hanya iman yang dapat menjadi penghalangnya. Hubungan sek diantara Mazlan dan Umi masih lagi berjalan bila mereka berpeluang melakukannya.Kalau dulu Umi yang menyelinap masuk kerumah Mazlan, kini Mazlan yang menyelinap masuk kebilik Umi dengan menggunakan lubang rahasia tersebut diwaktu malam ketika ayah, ibu serta adik Umi tidur nyenyak. Mazlan sudah mengajar berbagai gaya permainan seks kepada Umi. Tapi yang paling disukai oleh Umi ialah adingan 69, dimana dia dapat mengulum batang pelir Mazlan sambil menikmati jilatan dan sedutan Mazlan pada kemaluan dan kelentitnya. Mazlan kini mula menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seks dengan Umi kerana bimbang Umi akan mengandung.Namun demikian hubungan mereka hanya berlaku selama beberapa bulan sahaja. Mazlan yang telah menamatkan pengajiannya telah pulang ke kampongnya. Apa lagi sekarang Mazlan telah bekerja disatu kawasan yang agak jauh dari rumah panjang yang meninggalkan seribu kenikmatan diantara mereka berdua.